Selasa, 15 Februari 2011

Makalah kurikulum dan silabus.mt kul: Mengkaji kurikulim


Makalah kurikulum dan silabus.mt kul: Mengkaji kurikulim


BAB I
PENDAHULUAN

Pengajar mempunyai tugas yang berat tetapi menarik. Banyak tantangan yang harus dihadapi supaya upaya mereka berhasil baik. Setiap pengajar yang bertugas didalam kelas tentu terlibat dalam interaksi dan proses belajar mengajar(IBM dan PBM). Setiap pengajar tentu ingin berhasil dengan baik dalam tugas mereka. Keberhasilan suatu pengajaran ditentukan oleh kebaikan dan kemampuan PBM. Dalm bidang PBM,terdapat beberapa faktor penentu keberhasilan antara lain:
a.     Pembelajar
      -         Pembelajar yang berkemauan keras
      -         Pembelajar melihat relevansi pelajaran bahasa
      -         Pembelajar mempunyai harapan yang cerah
b.     Pengajar
      -         Pengajar berkompetensi professional tinggi
      -         Pengajar menghargai para pembelajar
      -         Pengajar berkemauan keras meningkatkan pengetahuan terkait
c.      Sistem Pengajar
      -         Tujuan yang realistis,dapat diterima oleh semua pihak
      -         Sarana dan organisasi yang baik
      -         Intensitas pengajaran yang relatif tinggi
      -         Kurikulum dan Silabus yang tepat guna

Dengan melihat faktor penentu keberhasilan dalam PBM,kita menyadari bahwa secara potensial kurikulum dan silabus merupakan hal yang terpenting dalam konteks PBM. Oleh karena itu sudah selayaknya  para pengajar memberi perhatian yang serius pada masalah Kurikulum dan Silabus dalam setiap situasi belajar mengajar. Dalam masalah ini kelompok ingin membicarakan dasar-dasar kurikulum dan silabus demi kesuksesan kita sebagai calon guru.
 

BAB II
PEMBAHASAN

A.  KURIKULUM
I.         Definisi Kurikulum
Seperti pembahasan yang telah lewat Kurikulum berasal dari bahasa latin yaitu “curriculae” artinya jarak yang harus ditempuh oleh pelajar /siswa untuk memperoleh ijazah dan juga keberhasilannya tujuan Pendidikan. Dalam kamus Indonesia,karya EL Santoso ; kurikulum adalah rencana Pengajaran atau pedoman Pengajaran.

II.        Hakikat Kurikulum
Ada pakar kurikulum yang mengutarakan bahwa ”kurikulum mencakup maksud,tujuan,isi,proses,sumber daya dan sarana-sarana evaluasibagi semua pengalaman belajar yang direncanakan bagi  para pembelajar baik didalam maupun diluar sekolah dan masyarakat melalui kelas dan program-program terkait”.
David Nunan Direktur National Kurikulum adalah Prinsip-prinsip dan Prosedur-prosedur bagi perencanaan,implementasi,Evaluasi,dan pengelolaan suatu  rancang bangun suatu program Pendidikan. Rancang bangun suatu program Pendidikan merupakan kajian kurikulum yang  mencakup desain silabus dan metodologi.

III.      Teori Kurikulum
Teori dan Praktik haruslah seiring,sejalan,saling menunjang,saling melengkapi satu sama lain. Menurut Gail Mc Cutcheon dari The Ohio State University University mengatakan  dalam artikelnya What In The World Is Curriculum Theory? Theorykurikulum adalah sekelompok perangkat analisis yang terpadu dan pemahaman-pemahaman tentang Fenomena Kurikuler. Teori Kurikulum mempunyai beberapa ciri,antara lain:

a.        Terbuka terhadap tantangan
b.       Teori Kurikulumm haeruslah diambil dari berbagai disiplin

Teori Kurikulum mempunyai beberapa Fungsi,antara lain:
a.        Dapat membimbing tugas para Pengajar,administrator,dan pendidik lainnya.
b.       Dapat memberi Bimbingan pada Pengajaran dan Pengajaran Kurikulum
c.        Teori Kurikulum dapat juga dibuat sebagai suatu penelitian bagi para pakar kurikulum

Menurut  Prof Decker F Walker dari Sanford University,ada 4 ciri tradisional kurikulum yaitu:
a.     Rationalizes curriculum program yaitu mengemukakan isi,maksud/tujuan dan pendekatan-pendekatan  pada Pendidikan
b.      Rationalizes procedures for curriculum construction yaitu penentuan kurikulum
c.      Conceptulizes curricular phenomena yaitu terlepas dari tugas pembuatan kurikulum
d.       Bersifat ilmiah yaitu membiarkan penerapan ide-ide oleh yang lainnya

Seperti yang disinggung tadi teori haruslah sejalan dengan praktek. Apabilah suatu teori tidak dapat diaplikasikan/dipraktekan,maka teori itu tidaklah memadai dan apabila diterapkan tetapi tidak membuahkan hasil yang tidak memuaskan teori itu juga  tidaklah memadai. Jadi teori itu haruslah diterapkan secara tepat dan cermat.

IV.      Proses Kurikulum
Biasanya para perencana kurikulum bergerak maju secara sistematis dari penaksiran kebutuhan menuju maksud dan tujuan. Berikut ini langkah-langkah proses kurikulum menurut Taba antara lain:
a.        Diagnosis kebutuhan
b.       Perumusan tujuan
c.        Pemilihan isi
d.       Penataan isi
e.        Pemilihan pengalaman belajar
f.        Penataan pengalaman belajar
g.        Penentuan objek dan sarana penilaian
 
V.        Ragam kurikulum
Adanya ragam kurikulum disebabkan oleh perbedaan sudut pandang bila dipandang dari sudut masa atau orientasi/fokus ada 2 jenis kurikulum yaitu:
a.         Kurikulum tradisional yaitu kurikulum yang berpusat pada pengajar .
b.         Kurikulum modern atau kurikulum yang berpusat pada pembelajar .

Dan bila dipandang dari Perspektifnya,yaitu:
a.         Kurikulum ideal
b.         Kurikulum Formal
c.         Kurikulum Instruksional
d.         Kurikulum Operasianal
e.         Kurikulum Eksperensial
 
B.        SILABUS  
Silabus adalah deskripsi mengenai berbagai isi/bobot suatu khursus dan susunan serta urutan bahan yang akan diajarkan,(menurut Richard & Weber). Silabus sebagai pernyataan mengenai rencana bagi setiap bagian kurikulum.
Silabus ini akan sangat bermanfaat sebagai pedoman bagi pengajar karena berisi petunjuk secara keseluruhan mengenai tujuan dan ruang lingkup materi yang harus dipelajari oleh peserta didik. Selain itu, juga menerangkan tentang kegiatan belajar mengajar, media, dan evaluasi yang harus digunakan dalam proses pembelajaran kepada peserta didik. Dengan berpedoman pada silabus diharapkan pengajar akan dapat mengajar lebih baik, tanpa khawatir akan keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, strategi belajar mengajar, atau keluar dari sistem evaluasi yang seharusnya.
-      KOMPONEN SILABUS 
Menurut para ahli pembuat kurikulum, terdapat banyak macam komponen silabus yang tersusun dalam suatu matrik silabus. Hal inilah yang harus dicermati dan dipilih oleh suatu institusi dalam mengelompokkan komponen-komponen tersebut. Setiap institusi berdasarkan kriteria atau standar yang diacu dapat menentukan sendiri komponen apa yang dipilih dan disusun pada matrik dalam menyusun silabus suatu mata kuliah. Pada prinsipnya semakin rinci silabus akan semakin memudahkan pengajar dalam menjabarkannya ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun komponen silabus suatu mata kuliah, tersebut di bawah ini.

1.         Identitas Mata Kuliah
Identitas mata kuliah dapat meliputi: nama mata kuliah atau blok mata kuliah,kode mata kuliah, bobot mata kuliah, semester , dan mata kuliah prasyarat jika ada.

2.         Standar Kompetensi (SK)
Standar Kompetensi adalah seperangkat kompetensi yang dibakukan sebagai hasil belajar materi pokok tertentu dalam satuan Pendidikan, merupakan kompetensi bidang pengembangan dan materi pokok per satuan pendidikan per satu kelas yang harus dicapai peserta didik selama satu semester.

3.         Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Dasar adalah rincian kompetensi dalam setiap aspek materi pokok yang harus dilatihkan kepada peserta didik sehingga kompetensi dapat diukur dan diamati. Kompetensi Dasar sebaiknya selalu dilakukan perbaikan dan pengayaan guna memenuhi keinginan pasar.

4.         Indikator
Indikator merupakan wujud dari KD yang lebih spesifik, yang merupakan cerminan dari kemampuan peserta didik dalam suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar yang telah dilalui. Bila serangkaian indikator dalam suatu kompetensi dasar sudah dapat dicapai peserta didik, berarti target KD tersebut sudah terpenuhi.

5.         Pengalaman belajar
Pengalaman belajar merupakan kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan oleh peserta didik dalam berinteraksi dengan bahan ajar. Pengalaman belajar dikembangkan untuk mencapai KD melalui strategi pembelajaran. Dengan melakukan pengalaman belajar yang tepat mahasiswa diharapkan dapat mencapai dan mempunyai kemampuan kognitif, psikomorik, dan afektif yang sekaligus telah mengintegrasikan kecakapan hidup (life skill). Oleh karenanya yang membedakan antara perguruan tinggi satu dengan yang lain tercermin pada perbedaan pengalaman belajar yang diperoleh mahasiswa.

6.         Materi pokok
Bagian struktur keilmuan suatu bahan kajian yang dapat berupa pengertian,
konsep, gugus isi atau konteks, proses, bidang ajar, dan keterampilan.

7.         Waktu
Merupakan lama waktu dalam menit yang dibutuhkan peserta didik mampu menguasi KD yang telah ditetapkan.

8.         Sumber pustaka
Sumber pustaka adalah kumpulan dari referensi yang dirujuk atau yang dianjurkan,sebagai sumber informasi yang harus dikuasai oleh peserta didik.

9.         Penilaian
Penilaian ini berarti serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,dan menafsirkan informasi; dan kemudian menggunakan informasi tersebut untuk pengambilan keputusan.
Dengan adanya berbagai rumusan komponen silabus mata kuliah, maka Lembaga Pengembangan Pendidikan Universitas Sebelas Maret (LPP UNS) berupaya dan berusaha untuk dapat menyusun matrik silabus mata kuliah atau blok mata kuliah dengan komponen-komponen silabus yang tersusun dalam suatu format seperti terlampir dalam panduan ini.  

III.      CARA PENYUSUNAN SILABUS
Adapun langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan dalam penyusunan silabus suatu mata kuliah atau blok mata kuliah, sebagai berikut:

1.                Identifikasi Mata Kuliah atau Blok Mata Kuliah
Tuliskan identitas Program studi, nama mata kuliah atau blok mata kuliah, kode mata kuliah, bobot SKS, semester, dan mata kuliah prasyarat bila ada (bersumber pada kurikulum yang sudah ada).  

2.                Perumusan Standar Kompetensi (SK)
Rumuskan Standar Kompetensi (SK) dari setiap mata kuliah yang didasarkan pada tujuan akhir dari mata kuliah tersebut. Tuliskan dengan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik (lihat pada lampiran daftar kata kerja operasional).

3.         Perumusan Kompetensi Dasar (KD)
a.         Jabarkan SK yang telah dirumuskan menjadi beberapa KD untuk memudahkan pencapaian dan pengukukurannya. Tuliskan dengan kata kerja operasional seperti pada SK yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Bila perlu gunakan kata kerja yang paling tinggi tingkatannya dalam ranah yang terkait.
b.         Bilamana perlu dan masih dianggap relevan, dapat menambahkan beberapa KD lagi.


4.         Perumusan Indikator
Tuliskan indikator dengan kata kerja operasional, yang merupakan penjabaran dari KD. Kata kerja operasional pada rumusan indikator dapat dirinci sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dan dapat ditulis secara terpisah antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Perlu diketahui bahwa sangatlah mungkin untuk mencapai satu KD dapat dicapai dengan beberapa indikator.
 
5.         Penentuan Materi Pokok
Materi pokok adalah pokok/sub pokok bahasan, merupakan materi bahan ajar yang dibutuhkan peserta didik untuk mencapai KD yang telah ditentukan dengan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a.         Prinsip relevansi, artinya ada kesesuaian antara uraian materi pokok
dengan KD yang ingin dicapai.
b.         Prinsip konsistensi, artinya ada keajegan antara materi pokok dan uraian materi pokok dengan KD dan SK.
c.         Prinsip edukasi, artinya adanya kecukupan materi yang diberikan untuk mencapai KD.  Keseluruhan materi pokok yang dijabarkan dari setiap KD, perlu dibuat bagan alur agar sistematis dalam pembelajaran.

 6.        Pemilihan Pengalaman Belajar
Tuliskan pengalaman belajar dengan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur dengan mudah. Pengalaman belajar merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa secara berurutan untuk mencapai KD.
a.                  Sebaiknya penentuan urutan langkah pembelajaran diperhatikan, terlebih  untuk materi bahasan yang memerlukan prasyarat tertentu.
b.                  Sebaiknya urutan langkah pembelajaran disusun berdasarkan pendekatan
yang bersifat spiral, dari mudah ke yang lebih sukar, dari kongkrit ke yang abstrak, dari yang sederhana ke yang lebih kompleks, dan sebaiknya urutan pembelajarannya terstruktur.
c.                  Sebaiknya rumusan pengalaman belajar memberi inspirasi terhadap
metode pembelajaran atau metode mengajar.
7.         Alokasi Waktu
Tuliskan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai satu KD, dengan mempertimbangkan: tingkat kesukaran materi, cakupan materi, frekuensi penggunaan materi, tingkat pentingnya materi yang dipelajari, serta cara penyampaian materi (meliputi kegiatan Tatap muka (T), Praktek (P), Lapangan/ Klinis ( L/K ) dengan ketentuan: T : P : L/K = 1 : 2 : 3). Artinya bobot 1 SKS apabila dilakukan dengan tatap muka dilaksanakan dengan waktu 60’, untuk Praktek diperlukan waktu 2x 60’, dan bila melalui lapangan/klinis (L/K) perlu waktu 3x 60’.

8.         Sumber/Bahan/Alat
Buatlah analisis kebutuhan terhadap sumber pembelajaran, alat dan bahan yang akan digunakan (didasarkan pada relevansi, konsistensi, dan edukuasi).
Penulisan sumber pustaka berdasarkan kaidah atau aturan yang telah diakui secara umum. Adapun yang dimaksud:
a          Sumber adalah Buku-buku rujukan atau referensi berupa buku teks, jurnal,   laporan penelitian atau bahan ajar lainnya;
b          Alat dan Bahan adalah peralatan dan bahan-bahan yang digunakan untuk membelajarkan peserta didik agar SK, KD, indikator-indikator, dan pengalaman belajar yang telah direncanakan dapat berhasil dicapai (didasarkan pada 3E: Ekonomis, Efisien, dan Efektif).
   
9.         Penilaian
Tentukan teknik penilaian yang dapat digunakan untuk mencapai KD. Sebaiknya penyusunan alat penilaian didasarkan pada indikator indikator yang telah dirumuskan, sehingga alat penilaian tersebut betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur. Alat penilaian dapat berupa tes lisan atau tertulis, chek list, tagihan yang dapat berupa laporan, resume materi dan lain-lain.

BAB III
PENUTUP

Kurikulum merupakan program pendidikan yang dibuat serta disusun oleh menteri pendidikan dan para pakar pendidikan yang sudah ada sampai masa sekarang ini. Khususnya bagi kita pra pembelajar yang sedang menggunakan kurikulum sampai saat ini baik disekolah-sekolah maupun dilembaga-lembaga terkait lainnya. Karena kurikulum sebagai sesuatu yang penting dalam pendidikan. Dalam kurikulum ada program yang harus dicapai yaitu tujuan, sarana serta evaluasi. Mengkaji kurikulum juga harus disertai dengan teori dan praktek yang dibuat para ahli pendidikan dalam proses yang sedemikian majunya disesuaikan agar sesuai dengan kebutuhan dalam pengajaran guna untuk kita para pembelajar agar terciptanya suatu keberhasilan proses belajar mengajar.
Silabuspun juga dalam pendidikan sekarang ini sangatlah penting karena dianggap secara menyeluruh untuk dilaksanakan apalagi disekola-sekolah. Silabus merupakan proses pengembangan dari kurikulum yang telah dan sedang berlangsung secara terus menerus demi kemajuan pendidikan dalam proses belajar mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

M.atwi suparman, dewi sartika,dina Mustafa, konsep dasar pengembangan kurikulum, Jakarta Pusat, 2001

(tugas kelompok-livia Cyndi wongkar)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar